Jumat, 20 Januari 2017

Local Brand: 18. Edward Forrer



Edward Forrer adalah perusahaan alas kaki dan tas asal Indonesia. Perusahaan ini dinamakan sesuai nama pendirinya, Edward Forrer, yang mulai memproduksi sepatu pada tahun 1989 di BandungJawa Barat. Kini Edward Forrer memiliki lebih dari 50 gerai di Indonesia, AustraliaMalaysia, dan Hawaii. Edward Forrer memiliki kantor pusat di Jalan Veteran No. 44 BandungJawa Barat.

Edward Forrer didirikan sesuai dengan nama pendirinya, Edward Forrer, yang akrab disapa Edo. Edo memulai usahanya berjualan sepatu dari pintu ke pintu (door-to-door). Ia menjual sepatu dengan desain yang dapat dikustomisasi. Sepatu buatannya ketika itu dikenal unik dan kukuh karena dibuat dengan tangan. Dengan cepat namanya menyebar dan dalam setahun, produksi sepatu yang awalnya hanya lima pesanan dalam seminggu bertambah menjadi lima pesanan dalam sehari. Pada tahun 1990, bermodalkan uang Rp.200.000 Edward membeli sebuah mesin jahit dan merekrut dua orang karyawan.

Seiring banyaknya pesanan, Edo mengubah sistem penjualannya. Ia tidak lagi berkeliling dari pintu ke pintu melainkan tetapi mengubah ruang tamu rumahnya yang berukuran 2 x 2 meter menjadi sebuah bengkel kerja dan ruang pamer. Usahanya terus berkembang hingga ia dapat menyewa sebuah toko di Jalan Saad, Bandung, dan empat tahun kemudian membuka toko yang lebih besar di Jalan Veteran No. 44 Bandung yang kini menjadi kantor pusat Edward Forrer. Setelah membuka toko di Jalan Veteran, penjualannya semakin meningkat. Pembeli yang awalnya berasal dari kalangan masyarakat menengah ke bawah berubah menjadi menengah ke atas, dan dibanjiri orang-orang dari daerah lain, terutama Jakarta.


Dalam lima tahun pertama, Edo mampu membuat sendiri sepatu-sepatunya, namun dengan bertambahnya penjualan, ia mencari pemasok lain yang mampu memproduksi sepatu-sepatunya. Pada tahun 2003 Edward Forrer melakukan ekspansi besar-besaran dengan menambah gerai-gerai baru di Indonesia. Ia juga mewaralabakan merek Edward Forrer. Beberapa gerai waralabanya terletak di luar negeri seperti di Australia, Hawaii, dan Malaysia.

Local Brand: 17. Bagteria




Pada tahun 2010 hingga 2012, nama Nancy Go pernah menjadi perancang tas yang diidolakan kalangan sosialita dan selebritas dunia. Para pesohor dunia seperti  Emma Thompson, Anggun, Putri Zara Phillips dan Paris Hilton sangat kesengsem dengan tas buatan Nancy Go berlabel Bagteria. Produk hasil kreasi anak bangsa ini berhasil menembus pasar dunia.

Nancy Go merancang tasnya dengan gaya berbeda dan berkelas. Dengan membandrol harga tas eksklusif dari bahan-bahan terpilih mulai Rp 1 juta sampai puluhan juta rupiah. Kualitas produk tasnya memang lebih dikenal para selebriti dan sosialita dunia ketimbang di dalam negeri.

Nancy Go hobi menyulam dan merajut sejak tahun 2000. Saat itu secara iseng Nancy membuat tas yang diberi label Bagteria.  Nama itu dipilih karena lucu dengan harapan agar mewabah seperti bakteri. Bermodalkan Rp 100 juta, bersama suaminya, Bert Ng, ia mendirikan PT Metamofosa Abadi, dan mempekerjakan lima karyawan. Awal kemunculannya, tas ini tidak dipasarkan di dalam negeri sebab Nancy Go sadar, orang Indonesia masih memandang sebelah mata produk sendiri, apalagi yang berharga mahal.

Harga tas Bagteria mahal lantaran bahan dasarnya bukan sembarangan. Nancy Go  memakai teknik sulam, renda, dan payet yang dijahit tangan, pernak-perniknya unik dan eksklusif. Sebut saja, kristal swarovski, sterling silver, gold platted, kulit ikan dari Islandia, kulit burung unta (ostrich), bahkan gading gajah purba (mammoth) yang sudah punah.  Bahan gading itu didapat dari Siberia, sebagai pengganti gading gajah.

Membidik Hongkong yang dinilai Nancy sebagai kiblat mode Asia. engan tekun ia ke luar masuk toko menawarkan tas kreasinya. Hingga suatu saat, Outpader Landtrover, pemilik salah satu toko, suka pada desain tasnya dan memborong 50 unit tas Bagteria. Di luar dugaan, tas itu  laku keras dan jadi buah bibir kalangan atas Hongkong.


Buah kesuksesannya di Hongkong, Nancy Go langsung merambah Milan, Italia, masih dengan cara door to door.  Dan ternyata, selera orang Milan cocok dengan Bagteria, hingga tas ini disejajarkan dengan Louis Vuitton, Chanel, atau Prada. Berkat sukses di Milan, Paris dan negara Eropa lain, Nancy Go pun merambah pasar Amerika Serikat dengan rajin ikut pameran dan Pekan Mode. Disinilah, para bintang dunia mengenal tas buatan Indonesia dan memakainya untuk berbagai acara. Termasuk Paris Hilton yang tercatat mengoleksi banyak tas ini. Di Indonesia, label ini pernah memiliki gerai di Plasa Indonesia.

Local Brand: 16. Buccheri



Buccheri, merek sepatu fenomenal dari Indonesia yang diperkenalkan pada tahun 1980 dan sejak saat itu Buccheri mampu menempatkan produknya di industri fashion dalam negeri. Buccheri telah memenangkan hati banyak banyak orang dan menempatkan dirinya sebagai salah satu merek sepatu dan sandal paling berharga di dalam negeri.

Produk Buccheri didedikasikan untuk para pembeli berjiwa dinamis yang menyukai desain sepatu fashion ataupun formal. Perhatian terhadap perkembangan desain sepatu membawa Buccheri sebagai pemegang merek sepatu ternama di Indonesia. Buccheri terus mengembangkan desain produknya untuk memenuhi permintaan para penggunanya.
Diawali dengan pembukaan toko di daerah Pasar Baru, Jakarta Pusat, saat ini Buccheri telah memiliki lebih dari 90 cabang yang tersebar di seluruh kota-kota besar di Indonesia.

Dengan terus berkembangnya dunia industri pemasaran saat ini, Buccheri melihatnya sebagai kesempatan untuk mengembangkan konsep Online Store yang akan memenuhi hasrat para penggunanya untuk terus menambah koleksi sepatu Buccheri.

Dengan etos kerja yang tinggi, kerendahan hati dalam pelayanan dan kepercayaan diri yang tinggi terhadap kualitas produknya, Buccheri telah menjadi industri sepatu yang melekat dihati para penggunanya.


Local Brand: 15. The Goods Dept.



Bukan sembarang department store biasa, THE GOODS DEPT adalah sebuah experimental department store yang dikembangkan dan dikelola oleh timnya Brightspot Market. Mengkombinasikan konsep shop, food & beverage dan space untuk jualan benda-benda fashion dan lifestyle buatan negeri sendiri maupun desainer dan brand international.

Terletak seluas 1066 meter persegi di Plaza Indonesia, bermacam-macam brand ditawarkan di sini. Mulai dari brand-brand yang sebelumnya sering muncul di Brightspot Market seperti MILCAH, COTTON INK, Nikicio, Proklamasi, Satcas  dan Petite Cupcakes, ada juga Douche, Tosavica, One And A Half, Pard, JVSTIFY and many more.

Nggak ketinggalan, koleksi terbaru dari Melissa shoes, clutches dan tas dari Screaming Cheap, Poei Oei dan Clementine. Serta aksesori dari Johnny Ramli Accessories, MILCAH Accessories, Sou Brette, Sabre Sunglasses, The Cufflink Store dan Nikita.

Khusus buat cowok, ada Sideways Clothing, NTRS fine custom tailoring, Amble shoes, Toi Moi, Sneakers and Vans by Penny Store Jakarta. Dan ini nih, yang nggak kalah seru, baju anak-anak untuk adik-adik tersayang juga ada lho! 

Local Brand: 14. The Little Things She Needs




The Little Things She Needs (TLTSN) merupakan brand Indonesia yang hadir sejak tahun 2009, menawarkan koleksi footwear dan aksesoris wanita dengan berbagai pilihan style dan range harga yang relatif terjangkau.

Berkomitmen untuk mengakomodasi kebutuhan wanita dengan menawarkan pilihan sepatu dan aksesoris yang beragam, juga selalu mendengar, serta memahami kebutuhan para wanita., TLTSN mengajak para konsumennya untuk mengekspresikan kepribadian setiap wanita dengan selalu meluncurkan produk-produk dengan model terkini.

The Little Things She Needs membutuhkan waktu hingga 6 – 9 bulan pematangan konsep  terhadap tema yang diperlukan. TLTSN sangat memperhatikan kualitas produknya dari segi warna, hingga tren terbaru yang sedang in seperti pada peluncuran sebelumnya TLTSN pernah mengeluarkan limited edition dengan tema Trolls, Frozen serta beragam konsep Disney lainnya. TLTSN selalu mengikuti apa yang sedang  disukai oleh masyarakat, terutama perempuan.


The Little Things She Needs kini menjadi brand yang cukup di kenal oleh pecinta sepatu. Sejak hadir beberapa tahun lalu, brand ini menjawab kebutuhan wanita yang ingin datang ke satu toko khusus sepatu dan aksesori. Di toko sepatu ini para wanita bisa menemukan banyak sepatu flat aneka warna dan juga jenis-jenis lainnya.

Local Brand: 13. Lomberg bags




Lomberg adalah brand yang berfokus pada tas dan aksesoris denim. Dalam pembuatan tas dan aksesoris menggunakan bahan dry denim 12oz.

Dry denim bisa fading seiring dengan pemakaian sehingga dapat membentuk corak yang bagus pada tas dan aksesoris tersebut. Dalam mendesain tas dan aksesoris, Lomberg menggunakan gaya casual yakni gaya yang memungkinkan barang tersebut untuk dipakai pada kegiatan sehari-hari.
Desain casual dan vintage pada produk Lomberg memungkinan anda dapat memakainya dalam segala situasi. Desain yang ditawrkan oleh Lomberg juga tidak termakan oleh trend, jadi tidak ada istilah musiman pada produk ini.

Untuk membuat produk Lomberg lebih kuat, menggunakan jahitan bar tack pada bagian terpenting tas dan aksesoris. Bar tack adalah jenis jahitan zig-zag untuk memperkuat area tertentu terutama area untuk menahan beban yang berat. Serta menggunakan benang terbaik dunia yang sudah ada selama 250 tahun.

Lomberg juga  memberikan garansi pada setiap produk tas dan aksesorisnya. Jadi jika produk anda rusak pada saat pemakaian maka segera hubungi agar bisa diperbaiki.
Sama halnya dengan motto yang dimiliki oleh Lomberg yaitu:

● We will assist you in carrying out your days
● and help you stay comfortable on your journey
● Let's discover the world with Lomberg Bags

Lomberg Bag juga telah menjadi kepercayaan dan menjadi salah satu tas favorit bagi sejumlah selebriti papan atas di tanah air seperti Billy Davidson, Kevin Julio, Michelle Ziudith, Kathy Indera dan masih banyak lagi.


Kamis, 19 Januari 2017

Local Brand: 12. Kick Denim



Kick Denim didirikan sekitar tahun 2010. Kreator Kick Denim terdiri dari Owner dan Founder, design advidor dan production, dan web development. Kick Denim digagas dari sebuah ide dan keinginan akan kemajuan fashion khususnya denim. Dengan mengusung slogan atau tag line “PIMP YOUR PANTS”, Kick Denim berusaha memberikan nuansa baru dalam dunia clothing Bandung dan Indonesia secara global. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk terus memperluas pasar sampai ke ranah mancanegara.

Kick Denim merupakan salah-satu brand eksklusif, inspiratif, inofatif dan kreatif.  Hal ini mendorong Kick Denim dituntut untuk memberikan sesuatu yang simple dalam segala hal, fokus pada satu hal yang menjadi identitas sebuah komunitas ataupun suatu konsep yang melewati batas pola pikir.

Dengan menjunjung misi “Kami ingin semua orang di dunia ini memakai produk kami”, Kick Denim berusaha untuk terus berinovasi agar kebutuhan akan fashion yang terus berkembang dari waktu ke waktu tetap terpenuhi. 

Kick Denim mempromosikan produk mereka dengan cara berkolaborasi dengan beberapa group band dan selebriti seperti Ungu, Vierratale dan Nikita Mirzani. Hal itu merupakan bagian dari cara mereka meningkatkan pasar dan penjualan, karena group band adalah penyambung lidah untuk menyampaikan ide ataupun pesan. Maka dari itu, Kick Denim diharapkan bisa membuat ide-ide yang lebih dikenal dan diterima masyarakat.


Keseimbangan antara kualitas dan design yang imajinatif merupakan sebuah komitmen yang pantang untuk mereka khianati. Untuk itu, mereka berusaha memberikan produk dengan kualitas tertinggi yang dapat melampaui kepuasan pelanggan. Karena kepercayaan dan kesetiaan konsumen merupakan bagian penting dari perjalanan panjang Kick Denim menuju sukses.

Local Brand: 11. Schitzo Apparel



Dengan modal cuma 3jt, Brand bentukan Raka cyril (gitaris vierratale) berhasil membuat sebuah brand pakaian bernama Schitzo Apparel. Nama Schitzo itu terinspirasi dari kucing peliharaannya. Schitzo bukan nama kucinganya, tetapi artinya adalah sebuah gerakan yang tak terduga.
Sebelum membuka toko Raka cyril bejualan di tempat tinggalnya dengan memanfaatkan ruang tamunya sebagai kantornya dan kamar tidurnya sebagai gudangnya. Tetapi sejak awal tahun 2012 Schitzo sudah bisa di temukan di SOGO department store di pondok indah mall dan emporium pluit.

Produk andalannya adalah topi, jaket, hoodie, tas dengan gambar unik berupa lukisan.Hebatnya nih schitzo sudah mendapatkan Brand ambassador dari berbagai negara seperti Luke Hooland (Arizona, USA) Not called jinx (German) Goodninght Fellows (Collorado, USA) Teenhearts (California, USA)

Local Brand: 10. 3 second



Persoalan ekonomi fashion terutama kaos distro, semakin menggeliat dan berkembang di indonesia seiring dengan berkembangnya trend budaya dan fashion di indonesia. hal ini membuat merek-merek lokal berperjuangan mempertahankan kualitas dan segmennya. sebagai kiblat fashion tanah air, kaos distro 3second Bandung ikut berkompetisi dalam berbagi kualitas dan manajerialnya. kaos distro 3 second merupakan salah satu brand pakaian ternama di kalangan anak belia yang bersentra di kota bandung. sebagai salah-satu distro branded yang telah berdiri selama 10 tahunan terakhir, 3 second telah berkomitmen menyediakan fashion untuk kalangan sreet wear dewharapan belia.

Sejarah Kaos Distro 3 Second Bandung
kaos distro 3 second pertama kali berdiri pada akhir 2002, dengan target sasaran anak belia, serta dengan corak stylish dan sesuai musiman. selain fokus dalam pemharapanran kaos, distro 3 second tersedia juga jaket, kemeja, sweater, celana panjang/ pendek, topi, tas, ikat pinggang, sepatu, dan sandal. diracik senyaman mungkin dengan gambar-gambar serta goresan pena yang elegant dan unik.

Ciri Khas Kaos Distro 3 Second 
adapun ciri khas desain kaos 3second yaitu berkonsep musiman sesuai dengan trend dan stylish sesampai membuat orang yang memakainya nyaman dan percaya diri. desainnya simpel-simpel, kebanyakan memainkan font disetiap desainnya.

Manajemen Promosi dan Pemasaran
memperkenalkan merk 3second rasa rasanya tidak lengkap kalau tidak mencantumkan nama ariel noah yang menjadi bintang iklan (endorser) sekaligus duta merek (brand ambassador) untuk salah satu mereknya, yakni greenlight. bukan tanpa perjudian 3second memilih ariel sebagai endorser. soalnya, selain memiliki karya yang fenomenal, ariel pun memiliki sisi lain kehidupan yang sempat menjadi high light di aneka macam media dan menimbulkan kontroversi. hal inilah yang memosisikan sosok ariel mirip pedang bermata dua; dapat menjadi brand equity builder atau pun brand equity killer.

bentuk kerja sama yang digagas dengan ariel bisa dibilang bukan hanya dari nilai urusan ekonomi, tetapi lebih pada pendekatan personal kepada sang selebriti untuk menerima pengalaman dan kenyamanan dalam menggunakan produk. selain kenyamanan, kebeliahan juga diberikan3second dengan banyaknya gerai penjualan di hampir setiap kota besar di indonesia. ini membantu sang selebriti akan suplai produk dalam mendukung performa saat konser, termasuk menyediakan desain khusus buat mereka.

Pengembangan Kualitas dan Branding

belajar dari kesuksesan inilah 3second kembali mencomot musisi papan atas lainnya, yakni narova morina sinaga (momo geisha) untuk merek3second ladies. sedangkan endorser pria dipilih raffi ahmad, presenter kondang yang natural dan atraktif. tak hanya selebriti lokal, musisi asing harapanl inggris, we start partys, pun beryang akan terjadi digaet untuk membantu pemharapanran.

produk yang ditawarkan sangat beragam, mulai dari kaos, celana, jaket, sepatu, tas, sandal, dan sebagainya, dengan jumlah rata-rata desain sekitar 240 varian  per bulan. dan 3second bisa memproduksi sekitar 2 juta potong per tahun.